Dinamika
Psikologis Skizofrenia
Sudut
Pandang Psikoanalisis
Freud beranggapan bahwa skizofrenia
adalah hasil dari fiksasi perkembangan, dan merupakan konflik antara ego dan
dunia luar. Menurut Freud, kerusakan ego memberikan kontribusi terhadap
munculnya simtom skizofrenia. Secara umum, kerusakan ego mempengaruhi
interpretasi terhadap realitas dan control terhadap dorongan dari dalam,
seperti seks dan agresi.simtom positif diasosiasikan dengan onset akut sebagai
respon terhadap factor pemicu/pencetus, dan erat kaitannya dengan adanya
konflik. Simtom negative berkaitan erat dengan faktor biologis, sedangkan
gangguan dalam hubungan interpersonal mungkin timbul akibat kerusakan intrapsikis,
namun mungkin juga berhubungan dengan kerusakan ego yang mendasar.
Menurut pandangan psikoanalitik dan
psikodinamik, simtom-simtom skizofrenia memiliki makna simbolik bagi pasien.
Sudut
Pandang Behavioristik
Menurut ini, anak-anak yang nantinya
mengalami skizofrenia mempelajari reaksi dan cara berpikir yang tidak rasional
dengan mengimitasi orang tua yang juga memiliki masalah emosional yang signifikan.
Hubungan interpersonal yang buruk dari pasien skizofrenia berkembang karena
pada masa anak-anak mereka belajar dari model yang buruk. Stimulus seperti
kritik, sifat kejam, dan sangat ingin ikut campur urusan anak dapat membuat
anak memberikan respon yang sama bila dihadapkan pada situasi yang serupa.
Sudut
Pandang Humanis
Beberapa teori menyebutkan bahwa
industrialisasi dan urbanisasi banyak berpengaruh dalam menyebabkan
skizofrenia. Meskipun ada data pendukung, namun penekanan saat ini adalah dalam
mengetahui pengaruhnya terhadap waktu timbulnya onset dan keparahan penyakit. Mereka
yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dan aktualisasi diri dan merasa inferior akan
mengalami stress emosional yang akan mengarah pada gangguan jiwa bila tidak
segera mendapat penanganan.
Referensi :
Fausiah, Fitri & Widuri,
Julianty. 2005. Psikologi Abnormal Klinis
Dewasa. Jakarta : UI-Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar