Childhood
Event
- Figur ibu lebih dominan
- Subjek jarang berkomunikasi dengan ayah
- Pola asuh orang tua yang cenderung memanjakan dan perhatian yang berlebihan
- Mendapat perlakuan yang berbeda dengan adiknya
- Prestasi akademik yang selalu baik
- Keinginan dekat dengan sosok ayah sebagai kepala keluarga
- Pola asuh orang tua yang mendidik kemandirian
- Mendapat perlakuan dan perhatian yang sama dengan adiknya
Later
Life Event
- Saat SMP, selalu mendapat nilai baik dan peringkat pertama
- Namun, saat SMA prestasi menurun karena mulai pacaran dan merasakan sakit
- Saat kelas 1 SMA, mengeluhkan sering pusing dan kebingungan
- Subjek sering mengganti posisi barang yang telah diatur ayahnya
Conditioning
Event
Kondisi subjek yang sering merasakan
pusing dan kebingungan, dan jika penyakit ini kambuh subjek selalu malas untuk
melakukan aktifitas, selain itu subjek merupakan pribadi yang tidak bisa jauh
dari perhatian orang tua (keluarga).
Traumatic
Event
Saat ujian SMA , subjek pernah merasa
sangat bingung sampai-sampai subjek tidak membawa alat tulis apapun dan
akhirnya tidak mengerjakan soal ujian tersebut.
Precipitating
Event
Perasaan kecewa, merasa kurang
diperhatikan dan disepelekan oleh suami serta konflik kebingungan dalam diri
subjek untuk menuruti suami atau ibu subjek dalam hal minum obat.
The
Complex
- Subjek merasa malu karena tingkat pendidikan yang tidak sejajar dengan suaminya
- Subjek merasa suaminya cuek dan jarang sekali berkomunikasi dengannya
- Subjek merasa direndahkan oleh suami, karena setiap kali ada masalah subjek tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
Coping
tidak efektif
Maka kumpulan dari kekecewaan dan
perasaan tertekan yang dialami subjek
selalu disimpan dalam dirinya sendiri menyebabkan subjek melakukan penyesuaian
diri yang salah.
Muncul
simtom-simtom gangguan jiwa
bagaimana pandangan psikoanalisis tentang tawuran antar pelajar
BalasHapus