Pada kesempatan kali ini, saya akan mecoba menganalisis sebuah kasus lagi untuk menetukan apakah si subjek termasuk individu norma atau abnormal. Silahkan disimak :D
Case 1
Seorang ibu mengeluhkan tentang putra remajanya (R) yang duduk di kelas 2 SMA. Menurut ibunya, R tidak bertanggung jawab karena ia tidak mau tahu apa yang terjadi diluar kamar tidurnya (yang terletak di lantai dua). Tiap pulang sekolah R masuk kamar, dan hanya keluar untuk makan atau keperluan pribadinya. Ia tidak mau mengatantar adiknya ke dokter, dan tidak peduli apakah ada tamu atau keluarga yang datang berkunjung.
Analisis :
Bila ditinjau dari kriteria gangguan abnormalitas menurut DSM IV-TR, ada tiga kriteria untuk menetukan bahwa seseorang termasuk abnormal yaitu disfungsi psikologis, distress, dan respon atipikal. Kasus R akan dianalisis menggunakan tiga kriteria tersebut satu persatu.
Kriteria yang pertama adalah disfungsi psikologis di mana bila individu tidak dapat menjalankan peran/fungsi dalam kehidupan berupa integrasi aspek kognitif, afektif, konatif/psikomotorik maka individu tersebut abnormal. Dari segi kognitif , R tidak mau tahu apa yang terjadi di luar kamar tidurnya. Segi afektif, R tidak peduli apakah ada tamu atau keluarga yang datang berkunjung, kemudian dari segi konatif, R tidak mau mengantar adik ke dokter, keluar untuk makan atau keperluan pribadinya.
Kriteria kedua adalah distress yaitu merusak diri secara fisik atau psikologis, bila individu mengalami hal ini maka individu tersebut abnormal. Untuk kasus R tidak digambarkan bahwa R merusak dirinya secara fisik maupun psikologis.
Kriteria ketiga adalah respon atipikal yaitu reaksi yang tidak sesuai dengan keadaan sosio kultural yang berlaku. Pada umumnya, seorang kakak seharusnya peduli dengan keadaan adiknya, tetapi hal tersebut tidak dengan R. Seorang remaja merupakan masa di mana individu menjalin banyak hubungan sosial dengan orang di sekitarnya tetapi R justru banyak menutup diri dan menghindari reaksi sosial.
Berdasarkan hasil analisis kasus di atas maka dapat disimpulkan bahwa R mengalami hambatan psikologis yaitu menghindari diri dari hubungan sosial yang ada di sekelilingnya (introvert). Pada kasus R belum menunjukkan adanya gangguan psikologis pada dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa R adalah normal. Akan tetapi, bila yang dilakukan oleh R terus berlanjut dan ia mulai merusak dirinya secara fisik dan psikologis, hal tersebut akan membawa dirinya menjadi abnormal.
Referensi :
Akbar, Zarina . 2012. Bahan Ajar Slide Power Point Psikologi Abnomal: Pendekatan Historis Abnormal-Materi I. Psikologi UNJ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar